Alkisah Sheikh Zayed menemukan sebuah pulau besar di selatan Pantai Dubai. Setelah lama dia berfikir, akhirnya dia memutuskan akan membangun pulau itu. Dikarenakan usianya yg mulai tua dan tak mampu untuk membangun pulau sendirian, akhirnya ia memanggil ketiga orang cucu-cucunya. Dipanggilah ketiga orang cucunya dari yg paling besar hingga yg masih ABG itu.
Zayed : "Ahmad... ta'al enta." (Ahmad adalah seorang cucu yg pintar dengan titel Insinyur pertanian dari Harvard University)
Ahmad : "Ada apa Grand pa...???"
Zayed : "Karena kamu pintar dalam bidang pertanian Kamu akan saya kasih jabatan Minister of Agriculture di pulau itu. Sanggup?"
Ahmad : "Wah... itu mah kecil..."
Zayed : "Bagus... Ali... ta'al enta." (Ali adalah seorang anak yang pintar. Dia juga seorang
arsitek lulusan Akademi arsitektur, di Berlin)
Ali : "Ada apa kakek Zayed...?"
Zayed : "Saya tidak mau bayar expatriat-expatriat dari Jerman lagi untuk bangun itu pulau.
Karena kamu sudah pintar, kamu akan saya kasih jabatan sebagai, Minister of Development Sanggup...???"
Ali : "Yah... ane mah terserah kakek Zayed aja... ane sih sanggup-sanggup aja."
Zayed : "Bagus, itu baru cucu kakek, Nah... sekarang kamu Anwar..."
(Anwar baru berumur 18 tahun. Dia adalah cucu yang paling terbodoh karena tidak pernah mau sekolah dan kerjanya selalu berpesta)
Zayed : "Sebenarnya kamu belum bisa apa-apa.Tapi karena kamu adalah cucu yang paling kakek sayang. Kamu akan kakek beri jabatan sebagai... ehm... ehm... Minister of Supplies. Bagaimana kamu sanggup...?"
Anwar : "Baik... siapa takut. Pokoknya semua beres.”
Setelah memberikan jabatan kepada ketiga cucunya, akhirnya Shiekh Zayed berangkat ke Miami, Florida, untuk menjalani pengobatan lemah sahwatnya. Setelah setahun berlalu, akhirnya sang kakek kembali ke pulau untuk melihat hasil kerja cucu-cucu-nya.
Di perjalanan dia melihat, pulau itu telah berkembang pesat menjadi pulau yang subur dan pembangunan gedung serta jembatan telah megah berdiri. Itu membuat sang kakek kagum akan keberhasilan cucu-cucunya. Namun sang kakek heran akan sesuatu yangg kurang. Maka dipanggilah ketiga cucu-nya.
Zayed : "Ahmad dan Ali... karena kalian telah berhasil memperlihatkan kerja keras kalian, maka aku akan memberikan hadiah kepada kalian sebesar satu juta dirham."
Ahmad : "Terima kasih kakek. Kami berjanji akan menggunakan uang ini dengan bijaksana untuk kemakmuran pulau ini. Sebenarnya kami bisa berbuat lebih banyak dari pada yang bangun sekarang apabila persedian supplies dari si Anwar yang baik. Tetapi..."
Zayed : "Cukup... kakek tahu akan hal ini. Biar kakek akan berbicara langsung dengan si Anwar..."
Setelah itu, Shiekh Zayed pun mulai mencari si Anwar, sang cucu yg di anggap gagal menunaikan tugas yang diberikan kepadanya. Setelah muter-muter dari Dubai hingga Abu Dhabi, sang kakek tak dapat menemukan batang hidung si Anwar. Diapun menyuruh seluruh ajudan terbaiknya untuk mencari si Anwar. Akhirnya diapun... mendapat info bahwa si Anwar sedang berada di Al-Ain, sedang beristirahat di sebuah villa mewahnya.
Berangkatlah ia ke sana. Menjelang Maghrib dia pun sampai di villa milik si Anwar. Diapun menyuruh seluruh pengawalnya meninggalkan dia karena ini adalah persoalan intern keluarga. Perlahan-lahan dia mulai mendekati villa yg masih gelap karena lampunya belum dinyalakan. Diapun memanggil nama cucu kesayanganya itu, dan mulai mengetok pintu.
Akhirnya Zayed berhasil membuka pintu dan masuk ke dalam Villa. Sampai di dalam, ruangan sangat gelap gulita. Tak ada satupun lampu yang menyala. Diapun mulai masuk ke dalam... tetapi... Tiba-tiba seluruh lampu menyala... dan suara terompet bergema ke seluruh ruangan... dan munculah si Anwar sambil berteriak...... SUUPPLLIIEESS...!!!!!...
0 komentar:
Posting Komentar